Bagi para pebisnis atau mahasiswa yang mempelajari ilmu administrasi bisnis, istilah faktor produksi yang dapat menghasilkan barang maupun layanan dalam bisnis tentu sudah tidak asing lagi. Karena ini sudah menjadi bagian dari manajemen bisnis yang dilakukan dan diteliti setiap hari.
Namun, masih banyak masyarakat awam yang kurang memahami faktor-faktor produksi. Oleh karena itu, pada artikel di bawah ini kami akan menjelaskannya secara lengkap, mulai dari pengertian, ruang lingkup, dan jenis-jenis tujuan. Berikut penjelasan lengkapnya:
Faktor Produksi Yang Dapat Menghasilkan Barang Maupun Layanan Dalam Bisnis
Faktor produksi dan metode operasi yang baik sangat dibutuhkan untuk mengembangkan perusahaan. Untuk alasan ini, beberapa jenis harus ada dalam pembuatan produk yang digariskan. Jenis yang disebutkan di sini:
1. Faktor sumber daya alam
Faktor sumber daya alam adalah faktor produksi yang dapat menghasilkan barang maupun layanan dalam bisnis adalah yang terdapat dalam bahan baku untuk membentuk produk. Bahan baku tersebut kemudian diolah menjadi produk/jasa yang dipasarkan ke konsumen.
Sumber daya alam meliputi faktor-faktor produksi seperti udara, tanah, air, hewan, tumbuhan, mineral, dan bahan tambang lainnya. Contohnya adalah produk yang terbuat dari kulit. Jadi sumber daya alam adalah hewan. Karena kulit hewan ini digunakan sebagai bahan baku produk.
2. Faktor sumber daya manusia (SDM)
Sumber daya manusia juga merupakan faktor yang sangat penting. Karena tidak mungkin bahan mentah menjadi produk setengah jadi kemudian produk jadi/komoditas tanpa pengolahan manusia.
Oleh karena itu, sumber daya manusia juga harus ada di perusahaan. Terutama perusahaan yang memiliki daya saing yang baik di bidang pengolahan produk. Termasuk kemampuan menggunakan peralatan produksi.
Faktor produksi yang dapat menghasilkan barang maupun layanan dalam bisnis adalah sumber daya manusia tidak diragukan lagi merupakan poin terpenting dalam produksi. Meskipun ada beberapa klaim bahwa robot dapat menggantikan kinerjanya. Tapi tentu saja dalam hal rasa dan jiwa, orang lebih besar. Tidak dapat disangkal bahwa rasa dan jiwa ini juga membuat produk berkualitas lebih tinggi. Secara umum angkatan kerja dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan jenis angkatan kerja.
Pertama, tenaga kerja terdidik membutuhkan tingkat pendidikan tertentu sampai orang tersebut tepat untuk pekerjaan itu. Contoh pekerja terlatih adalah dokter yang harus memiliki lisensi medis profesional, serta psikolog dan pengacara yang harus memiliki lisensi praktik.
Kedua, pekerja terampil membutuhkan kursus atau pengetahuan khusus di bidang tertentu untuk dapat menjalankan tugasnya. Contoh pekerja terampil adalah mekanik, pengemudi, penata rambut, teknisi mekanik, dll.
Ketiga, pekerja tidak terlatih/tidak terlatih adalah pekerja yang belum menyelesaikan suatu kursus keterampilan atau pendidikan. Contohnya termasuk penyapu, pencuci piring, pendingin, pekerja transportasi, dll.
3. Faktor modal
Ada sumber daya manusia dan alam, tetapi masih belum cukup untuk menghasilkan produk yang baik. Dapat dikatakan bahwa ini adalah faktor produksi yang tidak sempurna, yang hasilnya juga tidak memuaskan.
Tentu saja, modal diperlukan untuk membuat produk. Ini digunakan untuk membeli bahan baku, peralatan produksi, dan membayar pekerjaan. Oleh karena itu, modal juga harus dimasukkan dalam faktor-faktor produksi.
Artinya, permodalan juga berkontribusi pada terciptanya produk yang berkualitas dan ramah konsumen. Semakin tinggi pemerataan maka semakin tinggi pula kualitas produk, tentunya karena sumber daya manusia, sumber daya alam dan alat produksi yang digunakan tentunya juga sangat tinggi.
Secara umum, faktor produksi yang dapat menghasilkan barang maupun layanan dalam bisnis dapat dibagi lagi berdasarkan asal, bentuk, kepemilikan, dan sifatnya. Penjelasannya adalah sebagai berikut.
Yang pertama, yang berbasis sumber, memiliki ekuitas dari simpanan pemilik atau perusahaan. Sedangkan modal asing adalah modal dari luar pemilik atau dari luar ke dalam perusahaan. Misalnya, ekuitas adalah biaya produksi dari menyisihkan sebagian keuntungan. Sedangkan contoh modal asing adalah pinjaman bank, investasi dari organisasi/individu lain.
Kedua, berdasarkan bentuknya, ada modal khusus yang terlihat. Misalnya mobil, gedung, truk dan perangkat lainnya. Sedangkan modal abstrak adalah modal yang tidak berwujud atau tidak berwujud, tetapi mempunyai nilai ekonomis bagi perusahaan. Contoh modal abstrak adalah paten, merek dagang, dll.
Ketiga, atas dasar bahwa aset adalah modal pribadi individu dan keuntungan adalah sumber pendapatan pemilik modal. Misalnya, dividen dari investasi saham, persewaan toko, persewaan motel, dll.
Kemudian, masih berdasarkan kepemilikan, memiliki modal publik dari publik, biasanya dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan publik. Misalnya: pasar, bandara, rumah sakit, dll.
Keempat, esensinya adalah modal tetap yang dapat digunakan berkali-kali dan dalam waktu yang lama. Misalnya mobil, gedung, peralatan, dll. Selain itu, modal saat ini digunakan dalam output. Misalnya bahan kertas, bumbu masak, dll.
4. Faktor kewirausahaan
Faktor produksi yang dapat menghasilkan barang maupun layanan dalam bisnis juga harus memperhitungkan faktor-faktor yang berkaitan dengan kewirausahaan atau faktor manajemen. Karena keberhasilan produksi tidak hanya tergantung pada produk tetapi pada teknologi, strategi, desain, kontrol, dll.
Bahan baku, sumber daya manusia, sumber daya alam dan modal selalu tersedia. Namun tanpa strategi, desain, kontrol dan pengawasan ketika produk diproduksi, hasilnya jelas tidak memuaskan. Tentu saja, ini hanya mengarah pada produk yang tidak memiliki keunggulan dan tidak laku di pasaran.
Oleh karena itu, diperlukan unsur manajemen (kewirausahaan) agar proses produksi dapat berjalan lebih lancar. Ini juga termasuk pemasaran, akuntansi, distribusi produksi dan pemantauan pasar. Faktor-faktor yang menciptakan keahlian ini dapat berupa keahlian manajerial, keahlian teknologi, dan keahlian organisasi.
Pertama, keterampilan manajemen faktor ini dicapai dengan menyesuaikan faktor-faktor produksi secara tepat untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal. Misalnya, keahlian dalam manajemen sumber daya manusia dimiliki oleh karyawan perusahaan HRD.
Kedua, keahlian teknologi adalah rekayasa melalui penguasaan cara kerja teknologi untuk memaksimalkan proses produksi. Salah satu contohnya adalah keahlian IT yang sangat membantu dalam mengubah industri di era digital dan Internet of Things.
Ketiga, keahlian organisasi ditunjukkan dalam pengelolaan berbagai kegiatan internal dan eksternal perusahaan untuk keberhasilan produksi dan perolehan laba perusahaan. Misalnya, keahlian dalam pengelolaan organisasi perusahaan yang dimiliki oleh manajer.
5. Faktor sumber daya informasi
Sumber informasi menjadi salah satu faktor produksi yang dapat menghasilkan barang maupun layanan dalam bisnis yang juga sangat penting, terutama di era global saat ini. Telekomunikasi semakin cepat dan cepat dengan bantuan Internet. Ya, sebuah perusahaan perlu mengelola faktor ini dengan baik. Paling tidak, jangan sampai ketinggalan informasi tentang produk apa saja yang dibutuhkan masyarakat saat ini.
Berbagai Tujuan Faktor Produksi
Penyediaan faktor produksi yang dapat menghasilkan barang maupun layanan dalam bisnis yang baik bukan tanpa tujuan. Setiap faktor produksi atau kombinasinya memiliki fungsi dan manfaat tersendiri. Berikut ini adalah beberapa faktor tujuan produksi.
1. Ciptakan produk yang sesuai dengan pasar
Pada tahap awal, sebuah perusahaan akan menghadirkan produk yang sesuai dengan keinginan mayoritas konsumen. Perusahaan akan membangun kepercayaan konsumen sehingga bisa mengambil berbagai langkah nantinya. Pada puncaknya, konsumen akan tetap mempercayai produk yang diberikan oleh perusahaan.
Untuk melakukannya, perusahaan harus memanfaatkan sumber informasinya sebaik mungkin. Sumber informasi ini digunakan untuk melihat pasar dan permintaan konsumen serta kesesuaian faktor produksi lainnya dalam perusahaan.
2. Memberikan keuntungan bagi perusahaan
Tujuan utama dari produksi barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan atau pengusaha adalah keuntungan. Oleh karena itu, perhitungan faktor-faktor produksi yang baik sangat berguna untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Penggunaan teknologi canggih, SDM yang lebih baik dan penggunaan bahan baku yang efisien merupakan faktor produksi yang digunakan.
3. Melangsungkan produksi
Keberadaan faktor-faktor produksi tidak lain adalah produksi itu sendiri. Dengan kata lain, tidak ada gunanya jika suatu perusahaan memiliki faktor-faktor produksi yang tidak berguna dalam proses produksi itu sendiri. Misalnya, sebuah perusahaan memiliki kayu sebagai bahan baku tetapi ingin menghasilkan susu yang bergizi.
Jadi, tujuan utama keberadaan faktor-faktor produksi dalam suatu perusahaan adalah agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Semakin lengkap faktor-faktor produksi yang dimiliki suatu perusahaan, maka semakin lancar proses produksinya.
Kesimpulan
Demikianlah beberapa penjelasan singkat mengenai faktor produksi yang dapat menghasilkan barang maupun layanan dalam bisnis. Semoga dapat menambah pengetahuan khususnya bagi yang ingin menjalankan usaha kecil menengah. Buat rencana pengembangan bisnis agar semuanya berjalan lancar. Semoga bermanfaat, Terimakasih.